Saturday, September 3, 2016

SEPTEMBER

Kicau detak detik terpukau
Suatu tangis pernah pecah di langit September

Pengharapan

Bahagia lanut melingkupi semesta
Mengawali perjumpaan denganmu

Maka biar kutitipkan seuntai senyumku pada bunga padma
Lewat baris-baris kecil sajak
Sebagai doa sederhana
Sebabnya mulut tak pandai berkata banyak


Pamit
Aku beranjak pulang
Berharap bisa menulis banyak sajak tentang langit di bulan September

Tentang rindu
dan kamu

Semarang, September 2016
------

di negara 2 musim, Indonesia, kini sedang dalam masa transisi dari kemarau ke penghujan. motivasi awal menulis puisi ini sederhana, banyak orang terdekat yang merayakan hari lahir dengan suka cita, termasuk saya. semoga bahagia. klise ya.

No comments:

Post a Comment