Kicau detak detik terpukau
Suatu tangis pernah pecah di langit September
Pengharapan
Bahagia lanut melingkupi semesta
Mengawali perjumpaan denganmu
Maka biar kutitipkan seuntai senyumku pada bunga padma
Lewat baris-baris kecil sajak
Sebagai doa sederhana
Sebabnya mulut tak pandai berkata banyak
Pamit
Aku beranjak pulang
Berharap bisa menulis banyak sajak tentang langit di bulan September
Tentang rindu
dan kamu
Semarang, September 2016
------
di negara 2 musim, Indonesia, kini sedang dalam masa transisi dari kemarau ke penghujan. motivasi awal menulis puisi ini sederhana, banyak orang terdekat yang merayakan hari lahir dengan suka cita, termasuk saya. semoga bahagia. klise ya.
No comments:
Post a Comment