Lagi kau tebar senyum selepas hujan malam itu
Nona,
Asal kau tahu saja
Aku ini bukan sebatang tubuh yang suka mengeja kenangan
Nona,
Kita pernah sibuk mengukur
Berapa jarak rindu yang kita urai dari saat dulu
Bahkan aku masih hafal sisa harum tubuhmu
Mengacak-ngacak otakku hingga tercerai
Nona,
Biar aku seduh kopi pagi ini
Yang di dalamnya
Ada resahku yang kian lantang memanggil-manggil namamu
No comments:
Post a Comment